Layanan Eror Berhari-hari, OJK Belum Berikan Sanksi ke BSI

Baru-anyar ini, bantuan mobile banking lewat ATM PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mengalami eror hingga berhari-hari. Hal tercatat menyebabkan nasabah bank lewat kode emiten BRIS tercatat tidak dapat bertransaksi. Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum memberikan sanksi terhadap BSI hingga saat ini.
“Saya tidak melakukan ataupun membahas soal itu. Saya rasa upaya utama saat ini adalah adil-adil mendorong supaya proses berjalan sesegera mungkin. Saya berharap bahwa apa akan dilakukan bisa andal mengatasi persoalan akan timbul sesantak bisa berfungsi beserta optimal jauh didalam memberikan pefasilitas maupun perlindungan ke nasabah,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dempet Jakarta, Selasa (16/5).
Mahendra juga menghimbau kepada seluruh perbankan untuk mengambil pelajaran mengenai kasus bahwa terjadi untuk meningkatkan pengawasan.
“Kami meminta menjumpai lurus-lurus memperhatikan dan memberikan perlindungan kepada nasabah dan nasabah secara menyeluruh,” ujar Mahendra.
Menanggapi isu mengenai kelompok peretas Rusia, LockBit nan mulai menyebar data nan dicuri akan BSI ke situs gelap atau dark web, Mahendra enggan memberikan komentar.
“Saya belum bisa komentar soal hal tersebut karena saya belum melihat lebih lanjut soal ini,” kata Mahendra.
Pertaktikan keamanan teknologi adapun berbasis dari Singapura, Fusion Intelligence Center @DarkTracer, melalui cuitan dari akun Twitternya mengunggah tangkapan layar berisi sejumlah data adapun BSI adapun capa dibobol.
Sejumlah data yang bocor itu antara lain misalnya mengenai operasional, pendanaan dengan transaksi engat database BSI yang diretas sejak 8 Maret 2023 engat 15 Mei 2023.
The negotiation period has ended, and the LockBit ransomware group has finally made all the stolen data from Bank Syariah Indonesia public on the dark web. pic.twitter.com/jQSmiCM1Ln