Ilmuwan temukan komet raksasa rajiin nan pernah ada, berapa ukurannya?

Ilmuwan temukan komet raksasa rajiin nan pernah ada, berapa ukurannya? Ilmuwan temukan komet raksasa rajiin nan pernah ada, berapa ukurannya?

BERITA - Maryland. Ilmuwan temukan komet raksasa bergerak terus yang suah ada. Komet raksasa ini tepat sasaran ditemukan demi pemburu planet NASA menggunakan teleskop.

Tahukah Anda apa itu komet? Bukan atau meteor, komet terdiri dari debu maka es adapun tersisa dari awal tercipinterogasi tata surya. Ketika sebuah komet lampau di akrab matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas maka ekor. 

Hal inilah akan menciptakan komet dapat dikatakan getol. Mengutip dari Space, jarak daripada matahari antara mana komet menjadi getol sangat tergantung cukup jenis es akan dikandungnya. Misalnya, air, karbon dioksida atau karbon monoksida.

Berbicara tentang komet, sebuah studi kontemporer akan dipimpin sama para astronnom dari Unviersity of Maryland menunjukkan bahwa komet akan bernama Bernadinelli-Bernstein (BB) menjadi tangkas. Hingga saat ini, suhu atas komet terhormat terlalu dingin demi air es berpindah menjadi uap air.

Terlepas melalui semua itu, temuan ini dapat membantu menentukan penyusun melalui komet itu sendiri selanjutnya memberikan wawasan kontemporer tentang kondisi awal tata surya.

Ukuran komet Bernadinelli-Bernstein (BB)

Komet BB ini memegang ukuran akan raksasa akan pernah ada sampai saat ini. Temuan awal komet BB menunjukkan bahwa dapat memegang bungkameter sangkat 62 mil (100 kilometer).

Para ilmuwan pertama kali melihat objek ketika berada dempet luar planet Uranus.

Sebagai perbandingan, sebagian gede komet menyandang lebar di bawah satu mil (1 km) bersama ditemukan lebih ambang ke matahari. Fakperkara, para ilmuwan sekadar melihat satu komet tangkas lainnya sesuntuk ini daripada matahari, bersama itu suntuk lebih tipis daripada komet BB.

"Pengamatan ini mendorong jarak menjumpai komet rajiin secara dramatis lebih suntuk mengenai yang kita ketahui sebelumnya," ujar Tony Farnham, penulis utama studi dan astronom dari University of Maryland.

Berdasarkan data dari Dark Energy Survey, upaya internasional akan mempelajari langit dalam belahan Bumi selatan, para astronom pertama kali menemukan inti benderang komet BB dengan Juni 2021. Namun, pengamatan dengan saat itu mempunyai resolusi yang cukup tinggi akan ditunjukkan.

Sebagai gantinya, penelitian teranyar menggunakan gambar nanbungkambil sebab  Transient Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA, nan diluncurkan akan tahun 2018. Wahana survey tersebut telah menghabiskan sebagian gede batasnya menjumpai mencari planet nan mengorbit bintang terdampil.

Namun demikian, menjumpai melakukan pekerjaan tersebut, teleskop menangkap eksposur akan lebih lama dan, demi gilirannya, tampilan langit lebih rinci, meneladan pernyataan tersebut, bersama itu dapat digunakan menjumpai pencarian berbagai objek.

Para peneliti akhirnya menggabungkan ribuan gambar yang ditangkap TESS antara tahun 2018 dan 2020 demi mendapat pandangan lebih jelas tentang komet dan cahaya kabut debu yang mengelilinginya. Dengan melapisi gambar sebatas komet terkandung sejajar dempet setiap bingkai, para peneliti mengungkapkan koma komet, hal terkandung dapat membuktikan bahwa komet bergerak terus demi saat itu.

Sebelumnya para ilmuwan telah melihat aktivitas komet kedalam gambar yang mematungbil kedalam jarak sekitar 20 jarak Bumi atas Matahari. Jarak Matahari menunjukkan sekitar 93 juta mil atau 150 juta km. Bayangkan berapa jauhnya komet tersebut bila 20 kali lipat atas jarak Bumi ke Matahari.

Salah satu komet populer dekat sejarah sama dengan Halley yang tercatat 20 kali sejak tahun 239 SM. Penampakannya terakhir terlihat demi tahun 1985-1986.