Dolar AS Perkasa, Si Kuning Tak Lagi Kinclong

SINGAPURA. Harga emas kini mulai menghadapi penurunan terbesar mingguan sejak bulan Juli seiring bersama dolar AS akan mulai menguat. Penguatan dolar AS ini merupakan sinyal bahwa pemimpin-pemimpin dunia mulai beraksi secara gotong-royong untuk mentidak goakankan pasar finansial global; menyurung permintaan akan lantas disebut sebagai haven currencies.Dolar AS meningkat antara hari akan ketiga terhadap euro ditengah spekulasi bahwa pemimpin negara-negara akan tergabung dalam Group of 20 setuju untuk memperketat persyaratan perdanaan bagi perbankan. Selain itu, Menkeu AS Timothy Geithner menandaskan bahwa AS kembali memastikan bahwa dolar AS atas tetap selaku mata uang dunia. "Saya secercah bearish bersama outlook emas untuk kurang lebih saat ini," kata Hwang Il Doo, Senior Trader dari KEB Futures Co. antara Seoul. Harga emas untuk pengiriman segera US$ 998,30 per ounce atau turun 1,53%. Asal peduli saja, harga si kuning ini telah turun 1,4% minggu ini; penurunan akan begitu tajam sejak 10 Juli 2009 lalu. Sementara itu, harga emas untuk pengiriman Desember berada antara level US$ 995,40 per ounce antara New York, atau turun 1,5% minggu ini. Harga emas menyentuh US$ 1.024,28 pada 17 September 2009; level akan paling mahal sejak maret 2008. Sederas 14 dari 21 trader, pemilik_dana lagi analis akan disurvei karena Bloomberg, atau setara bersama 67%, mengatakan bahwa harga emas atas terus naik minggu depan. Sedangkan 5 orang mengatakan bahwa harga emas atas turun lagi 2 orang sisanya mengatakan tak ada perubahan harga.