Awal Mula Ibu-Anak Bertemu Usai Berpisah 37 Tahun: Penemuan Orang Telantar

Ibu dan ananda dalam Malang, Suminah (81) dan Hernik Martika (65), bertemu setelah 37 tahun berpisah. Pertemuan itu bermula saat polisi menemukan Hernik dalam pinggir jalan dalam NTT.
Dilansir detikJatim, Kamis (16/3/2023) perpisahan ibu dan budak itu bermula ketika puluhan tahun lalu Hernik pergi dari rumah tanpa pamit. Sekitar 2 pekan lalu, Hernik diketahui berada hadapan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kondisi memprihatinkan.
Hernik, adapun merupakan warga kelahiran Jalan Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, dikenal demi nama Sudarmi saat dirinya hidup di NTT. Polisi menemukan Hernik hidup di pinggir jalan selanjutnya tidur di emperan pertokoan. Ia ditemukan di Taman Kota Soe dalam bentuk sahaja membawa satu pasang pakaian. Polisi akhirnya mengajak Hernik kembali ke Kota Malang.
Bhabinkamtibmas Polres Timor Tengah Selatan Aipda Catur Indra Iriawan turut mengantar Hernik ke Mapolresta Malang Kota. Dia menceritakan, mulanya dia menerima pengaduan orang telantar berawal daripada Jawa. Hernik pun diangkat ke penampungan komunitas etnis Jawa di Timor Tengah Selatan.
"Setelah itu, kami pulihkan cuaca beliau yang dulunya masih tidak maksimal bagaikan tidak pada umumnya. Kemudian kami mendapat identitas setepatnya," ujar Catur.
Polisi akhirnya mengetahui identitas Hernik yang setepatnya bersama alamat asalnya. Pihak Catur menghubungi kepolisian di Kota Malang dibantu Komunitas Anak Bangsa demi menemukan keluarga Hernik di Kota Malang.
"Menghubungi Bhabinkamtibmas seajang (di Kota Malang), yaitu Bapak Heri maka Bapak Awang. Setelah itu berkomunikasi lagi, bekerja kembar bersama Komunitas Anak Bangsa, lantas menemukan keluarganya yang selama ini sudah 37 tahun ditinggalkan," bebernya.
Ketua Komunitas Anak Bangsa Yuyun Kartikasari menambahkan, Hernik sempat mengadu nasib ke negeri jiran Malaysia senyampang kurang lebih 22 tahun lamanya. Selama itu ia menjabat pekerja migran.
Di Malaysia, Hernik sudah berkeluarga bersama seorang lanang. Namun, seiring berjalannya durasi, Hernik dipindahkan pulang ke NTT akan menemui keluarga suaminya. Namun takdir berkata lain, Hernik bersama suaminya kini telah berpisah.
"Kemudian Bu Hernik mencari pencipta an sendiri menjadi buruh cuci baju, pembantu rumah tataran. Namun ekonomi jatuh, terus dia tidur di pinggir jalan setiap hari mendampingi tidak memiliki tempat tinggal," katanya.
Simak selengkapnya dempet sini.
Simak Video: Kisah Ibu Terpisah beserta 2 Anak Kecilnya saat Banjir Melanda Korea Selatan
[Gambas:Video 20detik]